Monday, October 26, 2009

Seri-9: Mengenal Ilmu Kimia

Warna dan Analisis Kimia

Penunjukkan atau indikator warna telah menjadi hal utama di dalam menentukan hasil suatu analisis. Hal ini umum dikenal di dalam pengetahuan dasar kimia analitik. Salah satu contohnya dap[at kita temukan di dalam metoda H2S/Na2S untuk analisis kualitatif unsur dan senyawa kimia.

Berbagai macam warna seperti kuning, putih, coklat, biru, hitam dan campurannya umum menjadi penunjuk adanya unsur atau senyawa secara kualitatif di dalam suatu bahan. Dengan kata lain, warna adalah (petunjuk dan penunjuk) kualitatif.

Rincian Warna dan Penunjukkannya

Tuesday, October 20, 2009

(Seri-8 Mengenal Ilmu Kimia) - Healing and Chemistry

Pengantar

1. Warna dan Energi Penyembuhan

Ada beberapa model penyembuhan alternatif non medik, dikenal sebagai penyembuhan tradisional dengan menggunakan warna. Umum diperkenalkan dengan penggunaan warna pakaian yang melekat pada badan pasiennya ataupun warna makanan, entah itu sayur-sayuran, lauk-pauk, makanan ringan seperti kue, bolu, ataupun minuman.

Menarik memperhatikan bahwa warna ini bisa membantu pasien untuk menyembuhkan dirinya. Penyembuhan yang terbantukan ini meliputi penyembuhan psikis bahkan juga penyembuhan medis. Lebih dari itu pengenalan akan metoda warna (tentunya diperuntukkan bagi yang bukan buta warna), bahkan dipergunakan di dalam berbagai hal menyangkut simbol penyimpan pesan, seperti di dalam bidang elektronik dan kelistrikan, sistem badge seragam pembagian divisi kerja, bahkan dalam beberapa pola komunikasi non-verbal.

2. Warna dalam Hubungannya dengan Ilmu Kimia

Warna di dalam ilmu kimia memainkan peran sebagai indikator yang umum digunakan sebagai tanda berhasilnya atau gagalnya suatu reaksi ataupun juga sebagai petunjuk keberadaan kondisi tertentu suatu sifat senyawa.

Ilmu kimia menerjemahkan warna dalam pengertian umum fisika sebagai earna tampak dan warna pasangannya (komplementer). Setiap warna menjadi ada karena kemampuannya menyerap warna dengan kemampuan menyimpan sejumlah energi tertentu dan memancarkannya juga dengan energi tertentu. Oleh karenanya kita bisa menentukan warna yang terlihat akibat pancaran dengan panjang gelombang tertentu. Energi yang tersimpan atau disimpan dan energi yang dipancarkan oleh sesuatu benda memiliki hubungan berbanding terbalik dengan panjang gelombangnya. Energi yang besar (dalam ukuran manual bisa kita sebut panas) memiliki panjang gelombang yang (paling) pendek.

Dengan asumsi seperti itu, maka, penggunaan warna dalam penyembuhan rematik, gangguan ginjal, gangguan tulang, bahkan tumor, yang dimungkinkan secara tradisional ternyata memiliki penjelasan ilmiah seperti hal di atas.

Asumsi seperti itu juga menjadi dasar mengapa dalam hal konsumsi makanan baik itu lauk-pauk, sayuran dan minuman, warna yang ada pada mereka dianggap bisa membantu dalam penyembuhan.

Contoh:

Pakaian berwarna Ungu hingga Hitam: bisa membantu untuk meningkatkan penyerapan panas matahari ke badan. Kegunaan praktis untuk membantu penyembuhan rematik, asma dan gangguan paru-paru.

3. Ringkasan hubungan Warna dan Energi (sebanding 1/nm)

Panjang gelombang (nm) Warna Warna Pelengkap

400 - 435 jingga kuning-hijau
435 - 480 biru kuning
480 - 490 hijau-biru oranye
490 - 500 biru-hijau merah
500 - 560 hijau ungu
560 - 580 kuning-hijau jingga
580 - 595 kuning biru
595 - 650 oranye hujau-biru
650 - 750 merah biru-hijau

masih banyak jenis warna yang tidak tertea pada tabel di atas, yang bisa dilakukan pendekatannya secara manual, contoh warna coklat, abu-abu, warna hitam dan sebagainya.

Selanjutnya, akan coba dikenalkan beberapa anggapan tradisional tentang pengartian warna yang sebenarnya serba realtif. Kajian yang mendalam akan stimulus warna dasar terhadap warna komplementer lah sebenarnya menjadi kunci bahwa energi penyerapan dan pemancaran energi masuk akal dalam membantu penyembuhan.

Begitulah, indahnya ilmu kimia mencoba memahami gejala alam hingga memiliki ruang di dalam mendialogkan logika tradisi. Tulisan ini juga merupakan apresiasi pengalaman (an experience) penulis.

Semoga tulisan seri-8 ini berkenan dalam memberikan ide guna mengenalkan ilmu kimia kepada semua yang mau membaca halaman ini.

hari rabu, 21okt2009 pkl.08:56pagi

Saturday, October 10, 2009

Seri-6: Mengenal Ilmu Kimia

Apresiasi Pengetahuan Ilmu Kimia

(renspon terhadap halaman-6 Kompas tgl 13 Agustus 2009)

Mengenal Reaksi Oksidasi-Reduksi

I. Oksidasi : reaksi penambahan oksigen (O2) pada suatu zat; reaksi pengurangan, pengusiran hidrogen dari suatu zat.
II. Reduksi: pengurangan, pengusiran oksigen (O2) dari suatu zat; reaksi penambahan hidrogen pada suatu zat.
(pustaka: Godman, Arthur: Kamus Sains Bergambar; Depdikbud RI, PT. GPU, Jakarta, 1996, hal. 107)

(respon opini; sumber Kompas halaman-6 hari kamis, tanggal 13agustus 2009)
1. Gordon Brown-Perdana Menteri Inggris: Pengadilan Memalukan di Burma.
Para.-6-Kekuatan solidaritas: kalimat ke 6, 7, 8; “. . . kaum etnis minoritas dianiaya dan diserang dengan persenjataan. Media diberangus. Kebebasan berpendapat dan berkumpul ditiadakan.”

Analisis opini 1 bisa dilihat selanjutnya di www.Robertus-RIRaC.wordpress.com;

(di halaman ini penulis mencoba membuat perbandingan dengan analisis Reaksi Oksida-Reduksi).

Analisis Opini:


a. Perdana Menteri Gordon-Brown, secara tegas memunculkan respon kualitatif dalam kalimat di atas (sampling dari tulisannya) tentang adanya suatu tindakan compulsory (me-wajib-kan) dan anti kebebasan berserikat terhadap Aung San Suu Kyi di Burma. Pers sebagai suatu organisasi memiliki batas yang paling rumit untuk didefinisihkan sebagai oraganisasi perusahaan-pekerja (wartawan) karena sangat dekat dengan masyarakat dalam operasionalnya. Anarsir berdasarkan ID-FPRW (lihat di site www.Robertus-RIRaC.wordpress.com) terlihat bahwa tindakan dalam kategori pelanggaran konvensi ILO kelompok FoA (Freedom of Association), diskriminasi sangat kental. Oleh karena itu ungkapan pengantar diatas dimulai dengan merespon adanya tekanan kualitatif.

b. Demokrasi dalam reaksi kimia merupakan suatu realsi oksidasi; dimana kebebasan berkumpul dan berpendapat (FoA) merupakan suatu molekul O2 (Oksigen) yang diperlukan untuk memberikan reaksi kepada masyarakat, dengan hasil mengusir (meniadakan) kekerasan (H)azard atau segala hal yang meng(H)ambat proses demokrasi.

c. Di sisi lain, pemerintahan Burma berhak untuk menguji keberadaan regulasi hokum negara mereka menanggapi tekanan atau tuntutan internasional yang mendorong adanya penyelenggaraan standard internasional di dalam kehidupan demokrasi di Burma. Reaksi reduksi menghendaki adanya pengusiran O2 (tanggapan pemerintah Burma tidak menghendaki adanya reaksi Oksidasi di dalam kehidupan demokrasi di negerinya).

d. Kesimpulan sementara:

• Kehidupan di dalam analogi reaksi kimia kehidupan masyarakat Burma di dalam Demokrasi khususnya dalam kasus Aung San Suu Kyi adalah Reaksi Reduksi.
• Tanggapan internasional (dan bisa mungkin sifat perjuangan Aung San Suu Kyi) adalah suatu jenis analogi Reaksi Oksidasi.
• Kedua raksi ini di dalam ilmu kimia bisa menjadi padu dan dikenal dengan nama Reaksi Redoks; di mana terjadi saling membutuhkan untuk memanfaatkan O2 dan H.
• Artinya, reaksi sosial baik pemerintah (Reduksi) dan pendukung Aung San Suu Kyi (Oksidasi) secara alami telah dan sedang berlangsung secara Redoks (saling membutuhkan).

2. Kebingungan Informasi-Tjipta Lesmana:

Para.-10-“ . . . Information is not uncertainly! . . . Namun, komunikasi yang baik, mestinya, mampu mereduksi ketidakpastian.”

Analisis Opini:


e. Reaksi reduksi mensyaratkan adanya suatu reaksi kualitatif dimana terjadi pengusiran O2 (Oksigen) dengan atom (H)idrogen;

f. Hidrogen di dalam reaksi kimia umumnya (hampir selalu secara stokhiometric) memberikan hasil reaksi berupa pembentukan molekul H2O (air); yang merupakan hasil reaksi Hidrogen dan Oksigen.

g. Reaksi reduksi umumnya dimaksudkan untuk menemukan/menghasilkan suatu senyawa yang bersifat garam; atau umumnya dimasudkan untuk menghilangkan keberadaan senyawa H2O.

h. Artinya Kebingungan Informasi bisa terjadi karena belum lengkapnya keberadaan peraksi (reactants) dalam reaksi informasi yang (se)benar(nya). Informasi (dan sitemnya) sebagai reactants menghasilkan komunikasi baik sangat bergantung dari suasana reaksi yang hendak dilakukannya.

Tanggapan berdasarkan Reaksi Kimia:


i. mereduksi dikenal dalam bahasa secara umum merupakan suatu upaya meredam, melambatkan, menghambat dan mengurangi.

j. Melakukan suatu reaksi oksidasi selalu mensyaratkan keberadaan dan kebutuhan akan oksigen; umumnya reaksi oksidasi ditunjukkan dengan adanya suatu peristiwa pembakaran.

k. Secara reaksi hasil dari kedua reaksi oksidasi dan reduksi (cenderung) menghasilkan senyawa H2O (air).

l. Perbedaan utamanya adalah sifat preparasi reaksi: menambahkan O2 atau mengusir H2 terjadi di dalam reaksi Oksidasi; sedangkan menambahkan H2 atau mengusir O2 terjadi di dalam reaksi Reduksi.

KESIMPULAN:


Mudah bagi ilmu kimia untuk mengenal (mengidentifikasi), menganalisis dan mereaksikan sesuatu materi berdasarkan ketentuan reaksi kimia yang ada; begitu juga (semudah itu) sumbangsih ilmu kimia dalam mengapresiasi dan menusulkan suatu kejadian social dalam kerangka berpikirnya. -------------------------------------------- (sept-okt. 2009)

Buffer (October-09)

Buffer :

(a) suatu garam hasil reaksi antara asam dengan garamnya dan basa dengan garamnya;
(b) larutan penstabil pH;
(c) disebut juga (larutan) penyangga.

Kegunaan:

(i) penstabil/penyangga pH larutan pada tingkatan tertentu;

Contoh:
*Kita bisa temukan larutan Buffer dengan pH dari 0,x hingga 13,y. Larutan Buffer dengan pH 5,5 umpamanya dibutuhkan untuk menstabilkan reaksi pembentukan suatu senyawa yang stabil pada pH reaksi 5,5. Bergantung pada setiap jenis analisisnya, penentuan pada pH 5,5, bisa untuk penentuan baik kualitatif maupun kuantitatif; dan menggunakan indikator pH atau pun tidak.

(ii) pembentuk kestabilan kondisi reaksi untuk penentuan kualitatif dan kuantitatif;

Contoh:
** Untuk menentukan suatu senyawa yang stabil pada suatu rangkaian kinetika reaksi tertentu, biasanya digunakan pH sebagai idikasinya. Jika senyawa X terbentuk pada pH 5,5 misalnya maka penambahan buffer pH 5,5 dilakukan dan selanjutnya dilakukan penentuan seperti langkah pada contoh (i)* di atas.


Dengan gambaran sederhana di atas, aplikasi pengetahuan buffer bisa kita temukan di dalam praktik industri dan bahan di bawah ini:

(a) industri elektroplating: dipakai di dalam pengontrolan konsentrasi larutan plating;
(b) industri cat: penambahan additives anti-korosi, anti bakteri, dsbnya;
(c) industri minyak & gas: di dalam pembuatan lumpur untuk drilling;
(d) industri laboratorium: untuk analisis penetapan kadar senyawa baik kualitatif maupun kuantitatif;
(e) industri makanan dan minuman: untuk mengontrol pertumbuhan bakteri dan mempengaruhi masa layak konsumsi;
(f) dan sebagainya.