Wednesday, November 7, 2012

Alkaloid

Mengenal Kimia Alkaloid 
Referensi:
1. Modern Alkaloids,Struktur, Isolasi, Sintesa dan Biologi, Ernesto Fattorusso, dkk.
2. Organic Reactions serial, Roger Adam (Editor)
3. Amfetamin dan Turunannya, Otto-Snow
4. UNO-DC Serial Regulation and Standard

Alkaloid umum didefinisihkan sebagai suatu senyawa karbon yang memiliki kandungan atom Nitrogen. Senyawa Alkaloid dapat ditemukan diberbagai macam sumber, baik nabati maupun hewani. Keunikan dan ajaibnya senyawa ini membuat manusia sejak zaman purba memanfaatkannya sebagai bahan yang disebut psikedelik, atau ada yang menggunakan sebagai sarana halusinasi, yang hampir pasti digunakan sebagai bahan pembantu suatu perjalanan spiritial. Oleh karena mempelajari dan mengenal lebih dekat bahan alkaloid ini secara pandang kimiawi terasa penting sebagai pengetahuan yang berguna buat pembaca. Pengenalan secara kimiawi menjadi penting karena beberapa bahan penyusun di dalam pembentukan senyawa tiruannya - karena memberikan dampak bahaya - dikontrol di dalam beberapa peraturan hukum. Untuk itu beberapa uji atas keberadaan beberapa senyawa yang berbahaya secara hukum dilakukan oleh lembaga berwenang secara internasional. Hal ini dapat terlihat dari beberapa standar prosedur pengujian keberadaan senyawa alkaloid yang berbahaya secara hukum seperti Heroin, Cocaine, Amfetamin dan methamfetamin. Lembaga penyelenggara standard uji tersebut adalah UNO-DC atau lembaga PBB untuk Obat-obatan dan kriminal yang berkedudukan di Wina - Austria. Pengenalan lebih lanjut adalah melihat aspek kimiawi dalam kemungkinan penyalahgunaan baik secara model ilegal maupun model semi-legal. Untuk hal kedua ini mungkin lebih tepatnya disebut sebagai potensi. Hal tersebut karena, sifat proses dan model baik reaksi kimiawi pembentukan maupun termodinamikanya memiliki potensi untuk bisa terjadi. Dan untuk itu terasa perlu mengenal lebih rinci perihal reaksi kimia yang ada perihal alkaloids. Tidak semua alkaloid dinyatakan berbahaya oleh lembaga pengawasan baik Internasional maupun nasional. Pengenalan akan jenis-jenis tersebut akan dipaparkan dalam uraian tersendiri.

Sumber dari alklaoid ini berasal dari tumbuhan dan hewan. Studi-studi yang dilakukan perihal sumber tersebut telah mengantarkan para ahli alkaloid untuk mempertimbangkan bahwa suatu sintesa tiruan senyawa alkaloid memiliki keterbatasan dalam hal sifat dan kondisi reaksi pembentukannya. Hal ini yang mesih diperdebatkan secara serius di dalam membandingkan kemanjuran suatu persenyawaan asli yang terkandung  di dalam sumber alaminya; seperti contoh koka pada daun koka dan senyawa kokain yang dihasilkannya, senyawa aktif THC pada tumbuhan kanabis dan daun kanabis itu sendiri.

Dalam perkembangannya, pengetahuan tentang biosintesa dan keberadaan senyawa alkaloid tersebut berkembang dengan maksud untuk memisahkannya dari sumber dasarnya serta memurnikannya sebagai suatu zat aktif. Kebutuhan tersebut melahirkan jenis-jenis reaksi dan prosedur metoda yang kita kenal sebagai reaksi kimia sintesa. Reaksi-reaksi tersebut berhasil disusun dengan menganalisa baik secara teori dan praktik laboratorium suatu struktur bangun senyawa aktif yang telah ditetapkan.

Reaksi-reaksi organik yang bekerja pada alkaloid umumnya bertujuan untuk, membelah, menyambung dan menyatukan bagian dari senyawa pembentuk, menjadikannya suatu senyawa antara yang tidak stabil, lalu membetukkannya ke dalam senyawa utama yang menjadi tujuan dari setiap prinsip sintesa kimia yang berbentuk stabil.

Sebagai ilustrasi, pengetahuan dan penetapan suatu struktur bangun kimia alkaloid, berpeluang secara teoritis bagi para ahli kimia untuk merancang, merencanakan serta mensiasti suatu percobaan penetapan mekanisme reaksinya. Beberapa perkembangan senyawa pokok morfin dari getah candu misalnya, dapat diilustrasikan terdiri dari beberapa kelompok senyawa yang kemudian diujiselaraskan pada beberapa sumber tanaman lain yang biasanya dikenal secara tradisi. Keselarasan efek pada manusia, bisa menjadi bahan pertama untuk mengelompokkannya sebelum benar-benar diujilabkan, selain pengenalan struktur bangun kimianya.

Sebut saja senyawa morfin yang dihasilkan dari getah opium, dalam perkembangannya ditemukan memiliki beberapa varian lain yang ternyata secara kimiawi bisa dibentuk dan atau terbentuk dalam kondisi sifat kimia dan fisik yang stabil. Begitu juga perkembangan yang ada pada THC di dalam cannabis, cocaine pada daun koka serta berbagai varian dari senyawa kimia di dalam tanaman peyote atau kaktus dan efedra.

Secara sederhana, sifat halusinasi dari senyawa alkaloid, sebagaimana diuraikan pada definisi sederhana di atas dikarenakan oleh adanya unsur N, yang bersifat sangat reaktif terhadap Oksigen. Akibat sifat reaktif tersebutlah kemudian kondisi reaksi dari setiap jenis alkaloid tersebut dianarsirkan pada respon syaraf bauk manusia maupun hewan uji lainnya untuk menetapkan dampak psikis dan biologis yang diterima jika mengkonsumsinya.


nov-2012