Tuesday, October 20, 2009

(Seri-8 Mengenal Ilmu Kimia) - Healing and Chemistry

Pengantar

1. Warna dan Energi Penyembuhan

Ada beberapa model penyembuhan alternatif non medik, dikenal sebagai penyembuhan tradisional dengan menggunakan warna. Umum diperkenalkan dengan penggunaan warna pakaian yang melekat pada badan pasiennya ataupun warna makanan, entah itu sayur-sayuran, lauk-pauk, makanan ringan seperti kue, bolu, ataupun minuman.

Menarik memperhatikan bahwa warna ini bisa membantu pasien untuk menyembuhkan dirinya. Penyembuhan yang terbantukan ini meliputi penyembuhan psikis bahkan juga penyembuhan medis. Lebih dari itu pengenalan akan metoda warna (tentunya diperuntukkan bagi yang bukan buta warna), bahkan dipergunakan di dalam berbagai hal menyangkut simbol penyimpan pesan, seperti di dalam bidang elektronik dan kelistrikan, sistem badge seragam pembagian divisi kerja, bahkan dalam beberapa pola komunikasi non-verbal.

2. Warna dalam Hubungannya dengan Ilmu Kimia

Warna di dalam ilmu kimia memainkan peran sebagai indikator yang umum digunakan sebagai tanda berhasilnya atau gagalnya suatu reaksi ataupun juga sebagai petunjuk keberadaan kondisi tertentu suatu sifat senyawa.

Ilmu kimia menerjemahkan warna dalam pengertian umum fisika sebagai earna tampak dan warna pasangannya (komplementer). Setiap warna menjadi ada karena kemampuannya menyerap warna dengan kemampuan menyimpan sejumlah energi tertentu dan memancarkannya juga dengan energi tertentu. Oleh karenanya kita bisa menentukan warna yang terlihat akibat pancaran dengan panjang gelombang tertentu. Energi yang tersimpan atau disimpan dan energi yang dipancarkan oleh sesuatu benda memiliki hubungan berbanding terbalik dengan panjang gelombangnya. Energi yang besar (dalam ukuran manual bisa kita sebut panas) memiliki panjang gelombang yang (paling) pendek.

Dengan asumsi seperti itu, maka, penggunaan warna dalam penyembuhan rematik, gangguan ginjal, gangguan tulang, bahkan tumor, yang dimungkinkan secara tradisional ternyata memiliki penjelasan ilmiah seperti hal di atas.

Asumsi seperti itu juga menjadi dasar mengapa dalam hal konsumsi makanan baik itu lauk-pauk, sayuran dan minuman, warna yang ada pada mereka dianggap bisa membantu dalam penyembuhan.

Contoh:

Pakaian berwarna Ungu hingga Hitam: bisa membantu untuk meningkatkan penyerapan panas matahari ke badan. Kegunaan praktis untuk membantu penyembuhan rematik, asma dan gangguan paru-paru.

3. Ringkasan hubungan Warna dan Energi (sebanding 1/nm)

Panjang gelombang (nm) Warna Warna Pelengkap

400 - 435 jingga kuning-hijau
435 - 480 biru kuning
480 - 490 hijau-biru oranye
490 - 500 biru-hijau merah
500 - 560 hijau ungu
560 - 580 kuning-hijau jingga
580 - 595 kuning biru
595 - 650 oranye hujau-biru
650 - 750 merah biru-hijau

masih banyak jenis warna yang tidak tertea pada tabel di atas, yang bisa dilakukan pendekatannya secara manual, contoh warna coklat, abu-abu, warna hitam dan sebagainya.

Selanjutnya, akan coba dikenalkan beberapa anggapan tradisional tentang pengartian warna yang sebenarnya serba realtif. Kajian yang mendalam akan stimulus warna dasar terhadap warna komplementer lah sebenarnya menjadi kunci bahwa energi penyerapan dan pemancaran energi masuk akal dalam membantu penyembuhan.

Begitulah, indahnya ilmu kimia mencoba memahami gejala alam hingga memiliki ruang di dalam mendialogkan logika tradisi. Tulisan ini juga merupakan apresiasi pengalaman (an experience) penulis.

Semoga tulisan seri-8 ini berkenan dalam memberikan ide guna mengenalkan ilmu kimia kepada semua yang mau membaca halaman ini.

hari rabu, 21okt2009 pkl.08:56pagi

No comments:

Post a Comment